Pulau Lanjukang , "Hidden Paradise" di Makasar

17:38





Kota Makassar, sebagai ibukota dari Provinsi Sulawesi Selatan memiiliki potensi wisata yang sangat banyak. Jika selama ini kita hanya mengira kota Makassar hanya memiliki Pantai Losari sebagai Icon dan juga Benteng Fort Rotterdam, jadi selama ini kita salah besar. Kota Makassar juga memiliki gugusan kepulauan dengan pemandangan yang sangat indah. Jika di Jakarta memiliki Kepulauan Seribu, Kalimantan terkenal dengan Pulau Derawannya, Makassar memiliki gugusan kepualauan yang memiliki keindahan luar biasa yaitu Kepulauan Spermonde. Di Gugusan kepulauan Spermonde, ada 12 Pulau yang masuk dalam Wilayah Kota Makassar. Kali ini saya akan menuliskan sedikit tentang Pulau yang baru saja saya kunjungi di Libur 17 Agustusan kemarin. Yap tentang Pulau Lanjukang.



 Pulau Lanjukang atau sering disebut juga Pulau Lancukkang atau Pulau Lanyukang, yang menurut informasi yang saya dapat berari “Lanjutkan” yang memang konon Pulau ini merupakan tempat istirahat sementara para nelayan sebelum meneruskna perjalanan atu mencari ikan. Pulau Lanjukang sendiri berjarak kurang lebih 40KM dari Kota Makassar yang merupakan pulau terluar di Wilayah Makassar.
Untuk menuju Pulau Lanjukang memang sangat sayang sekali belum ada transportasi regular, eits tapi bukan berrati kita tidak dapat berkunjung ke Pulau ini. Untuk menuju Pulau Lanjukang, pertama kita harus mendatangi Pelabuhan Paotere. Di Pelabuhan Paotere kita dapat menyewa kapal kayu dengan mesin temple dan 2 deck atau sejenisnya dengan kisaran harga Rp1,5juta hingga Rp2 Juta dengan kapasitas bisa mencapai 30 Orang. Mahal?tidak juga karena jika kita berangkat dengan rombongan atau gabung dengan rombongan orang lain bisa sharecost kan jadi bisa lebih hemat. Catatan jika ingin ke menyewa kapal sebaiknya membooking kapal sehari sebelum berangkat dan tawar menawar lah karena tidak ada harga yang pasti :D
Perjalanan ke Pulau Lanjukang memakan waktu kurang lebih 3 Jam. Perjalanan yang cukup lama tetapi tidak akan terasa lama, paling ya terasa panas menyengat aja :D, di perjalanan kita akan melewati pulau pulau lain di gugusan kepulauan spermonde, seperti pulau samalona, Pulau Kodingaren Keke, Pulau Barrang Lompo dan lain-lain. Karena perjalan cukup lama, sebaiknya dipersiapkan camilan agar tidak kelaparan di sepanjang jalan :P





Setelah sampai di Pulau Lanjukang, kita akan terpesona dengan putihnya pasir laut, bening airnya dan Bangunan Mercusuar tuanya ditambah lagi dengan keramahan penduduk yang menempati Pulau Lanjukan. Di Pulau Lanjukang memang ada Penduduk yang menempati, untuk jumlah pastinya saya kurang tahu, denger-denger sih hanya dihuni 15 Kepala Keluarga. Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah nelayan dan karena untuk menjual ikan ke Makassar diperlukan biaya yang cukup besar, penduduk disini juga menangkap kelomang.
Fasilitas di Pulau Lanjukang  juga masih sangat terbatas, Listrik yang hanya menyala pukul 6 hingga 9 malam, Air Payau yang hanya berasal dari sumur kecil dengan debit yang sangat terbatas, Mushola semi permanen. Ditengah kesederhanannya ini, penduduk Pulau Lanjukang sangatlah ramah terhapat pengunjung yang berwisata ke Pulau ini. Jika mengunjungi pulau Lanjukang, sebaiknya kita membawa bahan makanan baik beras atau sembako lainnya untuk kita berikana ke penduduk setempat.







Pulau Lanjukang, sepanjang kita memandang terlihat pasir putih dengan air laut berwarna biru toska. Pulau kelapa di pinggir pantai menambah keindahan pulau ini. Kita juga dapat memandang pulau ini dari atas mercusuar yang terdapat di sisi Pulau. Selain berenang tepi pantai, kita juga dapat snorkeling di Pulau ini.
Ada sebuah mercusuar setinggi 20 meter di sisi barat pulau yang dibangun pada bulan Juli 1997. Saya belum sempat naik, tapi kata teman-teman yang naik, jendela di bagian atasnya tertutup. Kalau terbuka berarti bisa memandang keindahan Pulau Lanjukang dari ketinggian tuh.

                                   




Namun di balik semua keindahan dan ketentraman potensi wisata alam bahari yang di miliki Pulau Lanjukang tidak sebanding dengan apa yang dirasakan oleh para nelayan yang bermukim di pulau tersebut. Sarana dan prasarana di pulau lanjukang tidak memadai, dengan indikasi kebutuhan energi listrik di pulau tersebut belum terpenuhi. Demikian pula keberadaan air bersih, masih menjadi kebutuhan pokok yang sampai saat ini belum terakses semua warga. 

Secara ekonomi masyarakat lanjukang sangat bergantung kepada sektor perikanan tangkap. Hampir semua komoditas yang dihasilkan masyarakat, seperti ikan, dijual ke Kota Makassar dengan jarak tempuh 2 hingga 3 jam ke Kota Makassar. Dengan alat transportasi yang sama, mereka harus bayar ongkos dua kali lipat lebih tinggi.
Perbedaan mencolok yang membuat iri masyarakat nelayan di pulau ini adalah adalah saat malam hari tiba. Ketika kota makassar bermandikan cahaya dengan gedung-gedung tinggi, masyarakat di Pulau Lanjukang hanya mendapat jatah penerangan listrik atas swadaya masyarakat.



Oleh & Edit :

http://basri-bachtiar.blogspot.co.id/2016/08/pulau-lanjukang-hidden-paradise-di.html

 Editor Komnus ( ap )

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images